Kelompok 6
1. Cristi Diavani (4442210047)
2. Gita Shania (4442210101)
3. Siti Rihanah (4442210105)
4. Jihan Safitri (4442210119)
Penanaman merupakan usaha untuk menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah baik dilakukan secara manual maupun dengan alat dan mesin pertanian yang berfungsi untuk mendapatkan perkecambahan dan pertumbuhan biji yang baik.
Dalam proses penanaman supaya dapat memaksimalkan perkembangan tanaman budidaya perlu diperhatikan beberapa hal, seperti:
1. Kedalaman
penempatan bibit
2. Populasi
tanaman
3. Cara tanah
4. Lebar alur atau jarak tanam
Jenis alat atau mesin penanaman dapat dibedakan
berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penggerak yang digunakan, yaitu :
1.
Alat
penanaman dengan sumber tenaga manusia
2.
Alat
penanaman dengan sumber tenaga hewan
3. Alat penanaman dengan sumber tenaga traktor
Alat penanaman dengan sumber tenaga manusia, terdiri dari
:
1.
Tugal
Tugal
merupakan alat penanam tradisional yang masih umum digunakan oleh para petani.
Alat tugal termasuk alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan
tangan dan cocok untuk menanam benih dengan jarak tanam lebar. Tugal yang
paling sederhana yaitu tugal tradisional yang hanya berfungsi membuat lubang
tanam saja, sedangkan peletakan benih ke lubang tanam dilakukan secara terpisah.
Tugal dengan pengeluaran benih otomatis disebut dengan tugal semi mekanis.
Bagian-bagian
tugal semi mekanis:
1.
Tangkai
pegangan
2.
Tempat
atau kotak benih
3.
Saluran
benih
4.
Pengatur
pengeluaran benih
Prinsip
kerja tugal semi mekanis yaitu apabila ujung tugal ditancapkan ke dalam tanah
maka, tekanannya akan menyebabkan terbukanya mekanisme pengatur pengeluaran
benih sehingga dengan sendirinya benih-benih akan jatuh ke dalam tanah atau
lubang tanam.
Cara
kerja tugal semi mekanis yaitu, ketika mata tugal masuk ke dalam tanah,
pengatur pengeluaran benih akan tertekan ke atas oleh permukaan tanah.
Kemudian, mendorong tangkai pegas sehingga, lubang benih terbuka dan benih akan
terjatuh ke bawah yaang dibuat oleh mata tugal. Dan akhirnya, pada saat tugal
diangkat dari permukaan tanah, pengatur pengeluaran benih akan kembali ke
posisi semula karena kerja pegas.
Keunggulan
dari penggunaan tugal semi mekanis dalam proses penanaman yaitu:
1.
Mudah
dalam pengoperasiannya.
2. Dapat dipakai untuk semua jenis benih, dengan mengganti lubang pengeluaran benih sesuai benih atau biji yang akan ditanam.
3. Efisiensi tenaga kerja.
2.
Kentheng
Kentheng dibuat dari bahan baku kayu atau bambu yang bagian bawahnya dihubungkan dengan tambang, yang terbuat dari pintalan serat kulit pohon waru (lulub). Kentheng berfungsi untuk pedoman agar padi yang ditanam lurus dan patokan untuk mengatur larikan padi yang ditanam.
Bagian dari kentheng yang
digunakan untuk pedoman agar padi yang ditanam lurus adalah bagian pathok kayu
(acir). Ujung bawah acir berbentuk lancip untuk ditancapkan ke tanah, sedangkan
bagian atasnya diberi tambahan kayu untuk pegangan tangan. Ukuran jarak tanam
kentheng pada jaman dahulu yaitu sejengkal tangan orang dewasa (sakilan) atau
sepanjang telapak kaki orang dewasa (sapecak) kira-kira 20-25 cm.
3.
Seeder
Seeder merupakan salah
satu alat pertanian yang digunakan dalam proses penanaman. Seeder berfungsi
dalam menanam biji-bijian secara semi mekanis yang digunakan dengan cara
didorong menggunakan tenaga manusia, dan secara otomatis melubangi dan
meletakkan biji tanaman ke lubang tanam sesuai dengan pengaturan alat dan
lubang tanam akan tertutup kembali.
Bagian-bagian seeder :
1.
Tangkai
pendorong
2.
Kotak
benih
3.
Roda
depan
4.
Pembuka
alur
5.
Penutup
alur
6.
Roda
belakang
7.
Saluran
benih
8. Pengatur pengeluaran benih
9. Pengatur pengeluaran benih
Cara Kerja seeder :
1.
Dimasukkan biji tanaman
kedalam kotak benih,
2. Diatur pengeluaran biji
pada bagian pengatur pengeluaran benih sesuai dengan yang dibutuhkan,
3.
Diatur untuk bagian
kedalaman alur,
4.
Dibuka saluran untuk
mengeluarkan biji tanamannya,
5.
Alat didorong dari bagian
tangkai pengendali,
6.
Roda depan akan membuat lubang-lubang
tanam untuk tempat biji,
7.
Biji tanaman akan keluar
dari kotak benih ke lubang tanam yang dibuat roda bagian depan,
8. Lubang tanam akan tertutup kembali oleh roda bagian belakang.
Keunggulan penggunaan seeder, yaitu:
1.
Lebih efektif dari segi waktu
dan tenaga petani
2.
Pengoperasian seeder
cukup di dorong dan benih akan keluar dengan sendirinya
3. Penggunaan seeder juga dapat mengurang erosi lapisan hara pada tanah bagian atas
4. Dapat menghindari kerusakan tanah karena tanah yang terlalu sering digemburkan berpotensi kehilangan mineral tanah dan akan mengalami pengerasan dalam jangka panjang.
Kekurangan penggunaan seeder, yaitu:
1.
Menggunakan tenaga
manusia sebagai tenaga penggeraknya
2. Tidak dapat diaplikasikan
pada tanah basah karena,
tanah basah akan menempel pada injektor dan dapat menutupi jalan keluarnya
benih dari alat
Alat penanaman dengan sumber tenaga hewan
Alat
penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya mempunyai satu
atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan secara terpisah, artinya
benih dijatuhkan oleh operator melalui corong pemasukan terus melalui saluran
benih yang kemudian sampai dan masuk kedalam tanah. Biasanya dikombinasikan
dengan alat pemupukan.
Bagian-bagian alat penanam yang ditarik hewan:
1.
Batang kendali
2.
Corong benih
3.
Batang tarik
4.
Roda depan
5.
Pembuka alur
6. Saluran benih
7. Roda belakang
Alat penanaman dengan sumber tenaga traktor
Berdasarkan cara penanamannya, alat penanaman dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Alat
penanaman sistem baris lebar
2. Alat
penanaman sistem baris sempit
3. Alat
penanaman sistem sebar
1.
Alat
penanaman sistem baris lebar
Alat penanaman sistem baris lebar dirancang
untuk menempatkan benih-benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan
yang lain cukup lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan
meningkatkan efisiensi pemanenan.
Benih tanaman yang ditanam menggunakan alat sistem tanam baris lebar, yaitu:
jagung, kapas, sorgum dan kacang-kacangan.
Berdasarkan
cara penempatan benih dalam tanah, alat penanam sistem baris lebar dibagi menjadi tipe drill dan hill-drop.
Sedangkan, untuk penempatan alat pananam pada traktor
dapat dibagi menjadi
golongan, trailing dan mounted.
2.
Alat penanaman sistem
baris sempit
Alat
penanam sistem baris sempit
merupakan alat yang
dirancang khusus untuk menanam benih-benih
kecil atau rumput-rumputan
dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. corong pemasukan yang
hanya untuk benih saja dan corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua
bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
3. Alat penanaman sistem baris sebar
Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harusdisiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini tidak memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan garu paku atau yang lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :
1. Tipe
sentrifugal atau endgate
2. Tipe
pesawat terbang
3. Penebar
rumput-rumputan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar